Sabtu, 19 Mei 2012

Andai Kau Masih di Sini

Kutulis 26 Oktober 2011

Andai kau masih di sini,
Pastilah masih kudengar tawa renyahmu yang lepas,
bercanda terkadang mengolok.
Seandainya saja....

Andai kau masih di sini,
Pastilah sesekali masih dapat kulihat tubuh gempalmu terbaring lelap,
lelah bersandar di mana saja kepalamu menemukan bidang datar.
Seandainya saja.....


Seandainya saja kau masih di sini, adikku.....
tentulah sudah berlembaran-lembar kisah hidupmu yang kau tuliskan,
tentulah banyak cerita yang bisa kita bagi bersama.
tentulah banyak suka dan duka, bangga dan kecewamu yang akan kudengar
seperti dulu yang biasa kau lakukan.

Seandainya saja kau masih di sini, adikku......
kita akan tertawa bersama melihat tingkah polah putra kesayanganmu
kita akan berbagi kuatir kala tubuh mungilnya terbaring lemas dalam sakit
kita akan berbagi kebanggan atas prestasi dan karya istimewanya
ada banyak hal yang tak dapat kau lihat dan rasakan lagi kini.

Seandainya perahu hidupmu masih dapat kau dayung,
Tentulah sudah ribuan mil jarak yang telah kau tempuh
Tentulah satu persatu pulau-pulau harapanmu telah kau capai
Tentulah kau semakin bahagia dengan bertambahnya kekasih-kekasih hatimu yang menemanimu mendayung.

Tetapi,
Sudah mendayung sedemikian jauh mengapa harus berhenti di tengah ?
Seandainya saja PENCIPTAmu mengijinkanmu berlama-lama di sini, adikku.....
Seandainya saja.....


Ini angan-angan sedihku hari ini,
Mengenang tanggal pergimu menghadapNYA
Kembali aku berandai-andai, seperti biasanya dan selalu berulang setiap tahun.

Ini tahun ketujuh.....